Senin, 03 Mei 2010

Arti Persahabatan

Hidup ini bagaikan teka teki
di mana kita harus menebak ......
semua tangga yang terlihat hitam ataupun putih
kadang di saat kita bahagia sekali pun

Bagaikan air yang terus mengalir
tanpa menghiraukan .......
bahwa esok akan ada yang menantikan kesedihan
di saat dan dengan keadaan apa pun

Aku bisa merasakan arti persahabatan
yang seutuhnya ya.......itulah kawanku , temanku...
sahabatku yang selalu membuat aku
melupakan kesedihan dan kembali melangkah dengan ceria ....

Ku angkat wajahku......
ku buang rasa sakitku.....
ku ringankan langkahku....
ku ayun tanganku......

Satu hal yang akan ku ingat selamanya
Satu sahabat lebih baik dari apa pun
Karena dia mampu memberikan pegangan
Di saat kita terhuyung dan terjatuh
Dia juga mampu membuat kita tersenyum kembali dalam canda tawanya ...

Sahabatku...

Sahabatku……….!
Di dalam keremangan hidup ini,
aku berjalan mencari arti kehidupan
teringat aku padamu,
Sahabatku……….!
Engkau yang selalu membantu
di dalam mencari arti kehidupan yang sebenarnya
tapi kini
dirimu tla jauh………dan terlalu jauh untuk ke jangkau
Sahabatku……….!
kepergianmu dengan tiba-tiba
sangat ku sesali
mengapakah aku tak tahu ??
setelah aku tahu semuanya
engkau sudah tiada padaku lagi

Cinta Yang Agung

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
Dan masih peduli terhadapnya
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
Menunggunya dengan setia……

Adalah ketika dia telah mencintai orang lain
Dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata
“Aku turut berbahagia untukmu…”

Apabila cinta tidak berhasil
……Bebaskanlah dirimu……
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
Dan terbang ke alam bebas lagi…
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
Kehilangannya…

Tapi…ketika cinta itu mati…
Kamu tidak perlu mati bersamanya

Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang…
Melainkan mereka yang tetap tegar
Ketika mereka jatuh…

Rindu Untukmu Kasih

Ada berjuta juta kerinduan untukmu kasih…
Ada berjuta juta kerinduan yang membuatku gelish kasih..

Seluruh tubuhku terbakar oleh api kerinduan yang smakin menjalar dan membuatku tak terkendali..

Kuingin menemukanmu kembali berada di sisiku..
Kuingin melihatmu walau hanya sekali…
Tapi itu cukup untuk mengobati setetes kerinduanku padamu….

Kemanakah engkau berada saat tubuhku lelah?

Aku selalu menantikanmu walau seribu tahuin lamanya…
Walau tubuhku kan termakan waktu…
Tetapi tidak dengan jiwaku yang abadi untuk menunggumu di sini

Menunggu Dirimu...

Aku merasakan sepasang kakiku yang utuh telah patah..
Aku merasakan kedua mataku telah buta..
Dan kini aku berteduh dalam jiwa ku yang tersiksa..
Semua begitu naif, membawaku menuju kesedihan..
Tak adakah kesetiaan yang kudapatkan?
Apakah ini kutukan bagiku atas dosa dosaku?
Apakah ini untuk selamanya?
Dahulu sepasang kakiku inilah yang mengejarmu
Hanya untuk dapat berbincang denganmu..
Danmerasakan kehidupan bersamamu…
Dan kini kau telah mematahkannya..
Aku tak mampu berjalan
Semua ragaku telah lumpuh…
Dan sepasang mataku telah kau butakan..
Ku tak ingin melihat diriku yang terdua…
Hingga lumpuhlah sepasang mataku
Dan tak mampu memandang teduh wajahmu..
Tak mampu memandang redup matamu…
Tak mampu memandang bening bola matamu…
Kau benar benar telah melumpuhkan ragaku
Hingga berdiripun terasa enggan bagiku
Aku merasakan engkau telah mentertawakan diriku..
Mentertawakan kesedihanku..
Engkau tersenyum untuk penderitaanku…
Dan kini kau menunggu tubuhku yang kan terjatuh…
Dan kini langkah langkahku takkan berarti bagimu..
Dan kini kau menungguku mati dengan indah…
Mengapa tak kau tunjukkan wajahmu di depanku?
Seperti yang tlah kau lakukan dibelakangku?
Dan kini kau menunggu kematianku…

Tak Ada Yang Tersisa

Tak ada yang tersisa dari kebodohanku…
Seseorang begitu saja merampas semua mimpi mimpiku…
Dan menghancurkan imjanisasiku…
Dan,… kebodohanku kubiarkan begitu saja menyertaiku….
Tanpa sadar aku telah menjadi kecil kembali…
Jiwaku semakin rapuh…
Biarlah….
Itu adalah kebahagiaannya…
Itu adalah dunianya…
Dimana dia dapat melakukan keinginannya…
Dimana dia dapat melakukan apa yang dia mau…
Dimana dia dapat melupakan kapan saja…
Engkau pernah menyembuhkan ku dulu…
Namun engkau tak pernah merawatku kembali…
Engkau biarkan aku semakin layu..
Engkau biarkan aku termakan waktu…
Engkau biarkan tubuhku termakan dingin
engkau meleburkan ragaku seakan akan aku tak berarti lagi…
Namun..
Cintaku tak sedetikpun pernah melupakanmu…
Tak sejengkalpun beranjak meninggalkanmu…

Kuingin Bertemu Dengan-Mu

Ya tuhan..
Ijinkan aku bertemu denganmu…
Di alammu yang indah, dan penuh buah buahan surga..
Dan berikanlah aku kebahagiaan yang lebih baik daripada di dunia
Ijinkan aku tuk ke alammu..
Berjalan dalam kehampaan..
Tanpa ada perasaan yang terluka kembali…
Ya tuhan bersihkan hati kotorku ini
Sucikan dengan doa doa
Ku ingin menemukan jalan ke alammu…

Pencemburu Sejati

Terus menerus kan kubohongi hatiku sendiri…
Bahwa aku takkan pernah cemburu, dengan hati yang menderita..
Aku selalu berusaha tulus untuk mengabaikan perasaan cemburu itu..
Selalu saja takkan pernah berhasil..
Kukatakan pada hatiku bahwa ini tak adil..
Pernahkah dia menyimpan perasaan cemburu seperti yang kurasakan?
Apakah ini hanya perasaan orang yang tersakiti?
Jiwaku selalu menyimpan beribu perasaan cemburu..
Walau kukatakan padamu aku takkan pernah cemburu..
Dengan rendah kukatakan…
aku masih menyimpannya…
Namun engkau adalah nyawa terakhir bagiku..
Dan ku tak rela melepaskanmu, hingga ku harus membohongi diriku sendiri

Aku...

Aku bukanlah bulan yang memantulkan cahyanya di langit kelam
Ataupun bintang dengan kerlipnya di antara hamparan malam
Bukan pula mentari yang memancarkan hangat sinarnya ke penjuru negeri
Dan bukan pula api abadi yang dicuri Prometheus dari Dewa Zeus
Aku hanyalah sebatang lilin biasa tak istimewa
Yang nyalanya kadang goyah oleh angin yang bertiup
Ijinkanlah aku menemanimu dalam kesendirian gelap
Sampai nanti mencair

Adakah Cinta Untukku...

Malam menjelang subuh’
Adakah cinta untuk diriku?
Apakah perasaan mengasihi selayak teman? Ataukah perasan mengasihi selayak kekasih?
Atau aku yang terlalu berfikir buruk?, hingga nuansa hatiku selalu keruh…
Adakah kau simpan kerinduan sepertiku?
Seperti yang tubuhku rasakan, beribu getaran mengguncangnya…
Seperti yang hatiku rasakan saat hanya sesak yang terasa…
Seperti yang nadiku rasakan.. Saat mengalir rasa dingin yang teramat dingin….
Kemanakah hawa cinta saat diriku ingin merasakan?
Apakah aku terlalu menyia nyiakan waktu?
Atau sedang dipermainkan cinta?
Kemanakah perasaan yang dulu?
Ataukah aku terlalu merasa telah ditinggalkan?
Beribu perasaan datang saat kerinduan semakin dalam…
Maafkan aku ………..

Hampa...

Hampa adalah…..
Suara tanpa kata
Musik tanpa melodi
Lagu tanpa nada
Hampa adalah…..
Lukisan tanpa warna
Lilin tanpa nyala
Gelap tanpa cahaya
Hampa adalah…..
Pagi tanpa embun
Parfum tanpa wangi
Bunga tanpa aroma
Hampa adalah…..
Siang tanpa mentari
Malam tiada bulan
Langit kelam tanpa bintang
Hampa adalah…..
Gembira tanpa tawa
Ceria tanpa senyum
Sedih tanpa tangis
Hampa
Kehilanganmu
Selamanya…..

Sujudku Untuk Malammu

Di ujung malam yang berjelaga,
Kurajut hening dan cipta...
Mencoba merasakan lelahmu...
Hening dan ciptaku membawa nafas do’a untuk keindahan dalam tidurmu...
Sujudku untuk malammu,
Do’aku untuk senyum terteduh dalam mimpimu...